Universitas Terbuka-Denpasar

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. UT memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk jenjang Diploma dan Sarjana. Sejak tahun 2004, UT membuka jenjang Magister pada Program Pascasarjana dan Sejak tahun 2019, UT membuka program Doktor yang berada di dalam Sekolah Pascasarjana.

VISI

Menjadi Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh Berkualitas Dunia.

MISI

Misi utama yang diamanatkan kepada UT melalui Keppres Nomor 41 Tahun 1984 yaitu UT menyediakan program pendidikan tinggi yang mudah diakses masyarakat. Selaras dengan tuntutan Tri Dharma perguruan tinggi dan perkembangan lingkungan strategis, maka rumusan misi UT adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan daya tampung pendidikan tinggi negeri;
  2. Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia;
  3. Mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat;
  4. Mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan pendidikan jarak jauh untuk mendukung pembangunan nasional dan global.

UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).

– Cara Belajar

Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan bahan bacaan lain diperpustakaan mengikuti tutorial, baik secara tatap muka maupun melalui internet, radio, dan televisi; serta memanfaatkan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.

Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efektif, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.

– Sistem Kredit Semester

UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa. Dalam sistem ini, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.

Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester.

Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks). Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (belajar sendiri, belajar berkelompok, atau tutorial).

Khusus untuk UT, satu SKS disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam sehingga untuk membaca dan memahami bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca dan memahami bahan ajar dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per minggu. Misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari belajar).

Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil, atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.

.................................................................................................................................................


Saya mempunyai dua adik, adik yang pertama cewek sudah bekerja, adik yang kedua laki-laki sedang mengikuti kuliah. Adik yang cowok ini saat SMK jurusan RPL (alumni zaman kopid), bingung harus memilih kuliah di universitas mana yang fleksibel dan berkualitas serta bisa sambil bekerja. Akhirnya, saya sarankan agar dia kuliah di Universitas Terbuka. Sekarang dia bekerja sambil kuliah mengambil jurusan Sistem Informasi semester enam. Saya rasa dia sangat bisa mengikuti perkuliahan dan mendapatkan ilmu yang sangat aplikatif terlihat dari dia telah mampu menguasai ilmu programing dari modul/ bahan ajar yang disediakan oleh kampus. Beberapa capaiannya yaitu dengan membuat berbagai website atas permintaan pelanggan yang dia miliki. Tetapi, dia belajar tidak dengan gampang, saya melihat dalam membuat tugas dia sangat bersungguh-sungguh dan tentunya untuk mencapai predikat lulus pada setiap mata kuliah dia belajar secara optimal.
Kunci kesuksesan belajar mandiri adalah komitmen untuk meningkatkan diri dalam menguasai keilmuan yang diminati.

Modul Semester Enam Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka dan beberapa perlengkapan kuliah


Prof. Stella pernah menyampaikan bahwa ada penelitian menyebutkan bahwa ada dua kelompok yang dibagi, satu menulis dengan buku catatan dan yang lain dengan laptop, tapi setelah diuji dengan berbagai pertanyaan, yang mendapatkan nilai tertinggi ialah yang memakai buku catatan. Hal itu dikarenakan mereka yang belajar dengan menggunakan buku catatan ada proses berfikir terlebih dahulu sebelum menulisnya, pengolahan inilah yang menyebabkan memori lebih lengkap

Gita Wiryawan memiliki kebiasaan dalam satu minggu wajib membaca satu buku. Dalam wawancaranya yang dipandu oleh Putri Tanjung, seorang Gita Wiryawan dikatakan adalah orang yang diajak berbicara apapun nyambung

Anies Baswedan memiliki cara membaca yang unik saat kuliah Ph.D di Amerika, cara yang beliau lakukan yaitu terlebih dahulu membaca judul, membaca pada bagian awal, membaca pada bagian akhir. Setelah itu, baru membaca pada bagian tengah-tengah



Materi PKBJJ 2025 

Contoh Jurnal

Contoh Modul

Contoh Peta Konsep Hasil Membaca Bahan Ajar

Catatan Diskusi

aBank Tugas




.................................................................................................................................................

ttd.

Gede Adistana Wira Saputra, S.Pd., M.Hum.
NIP 199004062024211001


Contact Person: 081934300130


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Politeknik Negeri Bali

Gede Adistana Wira Saputra, M.Hum.